PLN Berupaya Ganti Cara Menghitung Tarif Listrik

PT PLN (Persero) rumus npv mengusulkan formulasi utk perhitungan tarif basic listrik (TDL) dirubah. Sepanjang ini, TDL dihitung berdasar pada kurs dolar, Indonesian Crude Price (ICP) dengan kata lain harga minyak Indonesia, serta inflasi.

Direktur Rencana PLN, Nicke Widyawati, menilainya kalau rumusan itu telah tak relevan dengan keadaan PLN saat ini. Dalam bauran daya (energy mix) PLN saat ini, fungsi bahan bakar minyak (BBM) telah tak penting, cuma seputar 7% saja.

Dari keseluruhan kemampuan cara menghitung roi pembangkit listrik PLN sebesar 54. 000 MW, saat ini 54, 4% memakai batu bara, 25, 3% pakai gas bumi, 8, 9% bertenaga air, 4, 3% dari panas bumi, serta cuma 7, 1% saja yg masih tetap gunakan BBM.

Lantas dalam program 35. 000 MW, telah tak ada lagi pembangkit listrik baru yg memiliki bahan bakar minyak, semua memakai batu bara, gas, serta daya baru teranyarkan (EBT).

Jadi, menurut Nicke, harusnya formulasi perhitungan TDL memasukkan komponen harga batu bara, gas bumi, serta EBT sebagai variabel. Kementerian ESDM diperintah bikin formulasi baru yg relevan dengan energy mix PLN.

Baca juga ; menghitung inflasi

" Itu usulan saja, sebenarnya formulasi itu wewenang ESDM, kita cuma berikan input saja. Karna dalam formulasi itu yg dihitung cuma BBM saja, kan BBM saat ini tinggal 7% dari keseluruhan (bauran daya) itu. Jadi tak mencerminkan yg sebenarnya, " kata Nicke waktu didapati di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Langkah perhitungan TDL yg dipakai saat ini telah ketinggal masa, PLN telah tak akan banyak memakai pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) seperti di waktu lantas.